Purworejo – medialidikkrimsus-ri.net – Terkait hasil tes Polymerase Chain Reaction ( PCR ) atas nama M Anif ( 22 ) yang beralamat di Senepo, Kepala Pukesmas Kutoarjo di dampingi beberapa Dokter diantaranya Dr Firma,Dr Nurul dan Umi ( Perawat ) angkat bicara memberikan tanggapan atas kejadian tersebut. Sabtu 6 Agustus 2022
Menanggapi permasalahan tersebut Umi ( Perawat ) Pukesmas Kutoarjo menyampaikan kepada beberapa awak media,terkait kasus hasil positif itu dapat kiriman dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo ( DKKP ) kemudian kita share ke grup Pukesmas,prosedurnya setelah ada kasus seperti itu kita tressing ke warga yang positif tersebut”
Lanjut Umi kita lakukan edukasi, yang positif kita anjurkan untuk isolasi,untuk kontak eratnya kita tressing biasanya kita tes antigen,namun pada saat itu pihak keluarga menolak, kamipun tidak bisa memaksa,karena keluarga masih menunggu hasil tes PCR dari RS JIH karena pada saat itu juga melakukan tes di sana, pada waktu itu Kami hadir bertiga saya sama bu Lania ( bidan wilayah ) serta bu kader kemudian kamipun kembali”
Sementara itu Dr Nurul menjelaskan terkait tes PCR tidak hanya PCR,semua jenis pemeriksaan laboratorium itu ada namanya false negatif false positif artinya positif belum tentu positif negatif belum tentu negatif karena di tentukan oleh banyak sekali faktor,mungkin bisa dari faktor keterampilan dari petugas yang mengambil specimen
Contohnya misalnya hasil di suatu tempat negatif tapi ternyata petugasnya padasaat pengambilan sempelnya tidak sampai dalam,sehingga menimbulkan hasil negatif,kemudian di tempat lain hasilnya positif berati kemungkinan pengambilan sempelnya tepat dilokasi yang ada virusnya,itu adalah false negatif.
Kalo positif yang belum tentu positif itu juga bisa terjadi karena beberapa hal,itu yang bisa menyimpulkan apakah false negaitif atau positif itu dari laboratorium setempat pelaksana tindak PCR itu
Prinsipnya kita di Pukesmas menjalankan sesuatu sesuai aturan baik dari pemerintah maupun peraturan dari Dinas Kesehatan sampai dengan saat ini artinya sesuai petunjuk tekhnis pusat”pungkasnya.
(Surjono – Red)
