Jelang Musda Golkar, Isu Ijazah Palsu Ketua DPRD Sumedang Jadi Senjata Politik??

SUMEDANG – Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar pada Oktober 2025, suhu politik di Sumedang kian panas. Pohon beringin yang selama ini dianggap simbol kesejukan, kini berguncang diterpa badai ambisi.

Di tengah manuver politik para kandidat, nama Sidik Jafar, Ketua DPRD Kabupaten Sumedang sekaligus kader Golkar, berada dalam sorotan tajam. Kasus dugaan ijazah palsu yang menyeretnya sejak Agustus 2024, kembali mengemuka di saat yang sangat sensitif: hanya hitungan minggu menuju Musda.

Isu Lama, Waktu yang Mengguncang

Laporan warga ke Polres Sumedang terkait dugaan penggunaan ijazah palsu oleh Sidik Jafar sempat bergulir di ruang publik. Kasus ini bahkan merembet hingga ke Bareskrim Polri, setelah seorang kader partai sendiri melaporkan secara resmi.

Kini, momentum Musda membuat isu itu terasa semakin politis. Publik bertanya-tanya, apakah serangan terhadap Sidik Jafar murni soal penegakan hukum, atau bagian dari strategi menyingkirkan pesaing kuat dalam perebutan kursi ketua DPD Golkar Sumedang.

Kampus Membantah, Lawan Menyerang

Posisi Sidik Jafar kian sulit setelah sejumlah pejabat akademik Universitas ARS International Bandung, termasuk mantan Rektor Prof. Dr. H.M. Ahman Sya, menyatakan tanda tangan mereka diduga dipalsukan dalam ijazah yang digunakan Sidik Jafar.

Bagi sebagian pihak, ini bukti kuat adanya masalah serius. Namun bagi kalangan politik, isu ini dianggap “peluru” paling tajam untuk melemahkan Sidik Jafar di Musda.

Politik yang Tak Lagi Teduh

Chanel7.id dalam opininya menulis, langit politik Sumedang tak lagi teduh. Pohon beringin yang seharusnya menaungi, kini berguncang diterpa ambisi. Dan di pusaran itulah, Sidik Jafar menghadapi badai ganda: sorotan hukum sekaligus tarikan politik internal.

Apakah ia masih bisa bertahan memimpin DPRD sekaligus bersaing di arena Musda? Atau justru akan tumbang sebelum bertarung, terhantam isu yang kian membesar?

Menanti Oktober

Musda Golkar Sumedang Oktober mendatang akan menjadi panggung penentu. Apakah kasus ijazah palsu benar-benar diselesaikan secara hukum, atau hanya dijadikan senjata politik untuk menjegal langkah Sidik Jafar?

Publik hanya bisa menanti. Yang jelas, beringin Sumedang sedang diuji: apakah tetap kokoh menaungi semua kader, atau patah karena bara ambisi yang tak terkendali.

(Team-red/AGS)

Related posts